Produk olahan telur asin ini berkembang karena beberapa alas an antara lain : 1). Untuk memperpanjang daya simpan dan mempertahankan kualitas serta kandungan gizi yang terkandung dalam telur; 2). Mengurangi resiko kerusakan telur karena pecah; 3). Memudahkan dalam penyimpanan dan transportasi; 4). Menyajikan produk olahan telur yang memiliki citarasa yang banyak digemari masyarakat; 5). Meningkatkan harga jual telur itik.
Kandungan Gizi Telur
Telur tersusun atas kerabang telur (10,25 %), putih telur (59,50 %) dan kuning telur (31,90 %). Sedangkan menurut bahan keirng yaitu protein, lemak, karbohidrat dan mineral. Kandungan gizi te;
Tabel 1. Kandungan gizi telur itik.
Bagian (%) | Isi telur | Putih telur | Kuning telur |
Berat | 6,6 | 40,4 | 26,6 |
Air | 69,7 | 86,8 | 44,8 |
Bhn Kering | 30,3 | 13.2 | 55,2 |
Protein | 13,7 | 11,3 | 17,7 |
Lemak | 14,4 | 0,08 | 35,2 |
Karbohidrat | 1,2 | 1,0 | 1,1 |
Fungsi Garam
- Garam berfungsi sebagai pengawet dan pencipta rasa yang khas
- Garam dapat mengurangi kelarutan okdigen, sehingga bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidupnya menjadi terhambat perkembangannya
- Garam juga dapat mencegah atau menghambat kerja enzim proteolitik yaitu enzim yang mengurangi protein sehingga protein didalam telur terjaga kualitasnya
- Garam juga menyerap air, sehingga telur asin yang dihasilkan lebih awet.
Pembuatan Telur Asin
Pengasinan merupakan cara pengawetan telur itik yang sudah sangat popular di masyarakat. Pengasinan dapat dilakukan dengan perendaman larutan garam jenuh dan dibalut adonan garam yang dicampur dengan komponen lain antara lain abu gosok, serbuk batu bata merah atau tanah liat.
1. Perendaman dengan larutan garam jenuh.
* Buat larutan garam jenuh, caranya : garam dilarutkan ke dalam air hingga tak ada garam yang tersisa/ larut dalam air
* Pilih telur yang baik
* Telur dicuci bersih, selanjutnya masukkan ke dalam larutan garam
* Telur diangkat dari larutan garam setelah 10-12 hari perendaman, makin lama perendaman telur yang dihasilkan semakin tinggi kadar garamnya sehingga rasanya semakin asin
2. Membalut telur dengan adonan garam dan bata merah atau abu
* Buat adonan garam dan abu atau bata merah dengan perbandingan 1 : 2
* Telur dipilih selanjutnya dicuci hingga bersih
* Telru dibalut dengan adonan abu atau bata merah
* Susun telur telur yang telah dibalut didalam ember
* Setelh 10 hari, telur dibersihkan dan dicuci
Memasak telur asin
Telur itik yang telah diasinkan bias dimasak dengan cara direbus atau dikukus. Telur yang diasinkan dengan perendaman air garam jenuh, sebaiknya diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum direbus. Hal ini untuk mengurangi kadar air dalam telur. Perebusan telur sebaiknya selama 15 menit dihitung setelah air rebusan mendidih. Perebusan telur yang terlalu lama akan merusak protein dalam telur. Lapaisan hijau kehitaman pada kuning telur bagian luar merupakan tanda adanya kerusakan protein selama perebusan.
Mutu telur asin
Mutu telur asin menurut Standar Nasional Indonesia meliputi, bau, warna, kenampakan, kadar garam, cemaran, mikroba Salmonella dan Staphylococcus aureus. Kadar garam telur asin yang dibuat dengan perendaman air garam jenuh selama 12 hari adalah : Kuning telur 0,58 % dan putih telur 3,02 %. Kadar garam telur asin asal Kerawang, bagian putih telur 3,69 – 3,79 % dan bagian kuning telur 1,40 – 1,96 %
Syarat mutu telur asin berdasar Standar Nasional Indonesia tahun1996 dalat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Syarat Mutu Telur Asin
Jenis Uji | Satuan | Persyaratan | |
1 | Keadaan | | |
| Bau | - | |
| Warna | - | |
| Kenampakan | - | |
2 | Garam | b/b % | min 2 |
3 | Cemaran mikroba | | |
| Salmonella | Koloni / 25 g | Negatif <> |
| Staphylococcus aureus | Koloni / g | |
Daya tahan telur asin
Dayab tahan telur asin sangat dipengaruhi oleh kadar garam telur asin. Semakin tinggi kadar garam dalam telur semakin lama pula daya tahan telur asin. Hal ini disebabkan karena fungsi garam yang menghambat pertumbuhan bakteri. Telur asin bias disimpan sebelum dimasak (direbus atau dikukus) maupun setelah dimasak
Hasil penelitian telur asin matang yang dihasilkan dengan perendaman dengan larutan garam jenuh dapat bertahan hingga 9 hari pada penyimpanan suhu kamar. Sedangkan telur asin yang amsih mentah, selama 2 minggu penyimpanan belum ada yang rusak dan pada minggu ketiga penyimpanan terdapat kerusakan sebesar 20 %
Sumber : Winarti. T. et. Al. 2004. Laporan Kegiatan Penelitian dan Pengkajian. Yogyakarta, BPTP
1 komentar:
Mantab bos, info pembuatan telur asin nya sangat membantu, ada info tentang telur asin bakar tidak bos?
Posting Komentar